Sekretaris Dinas Pendidikan Pekanbaru, Nurfaisal, berdialog dengan Kepala SMP 15 Pekanbaru, Inong Roni (3 kiri), Senin (24/07/2017). (zukri)
Polemik Baju Seragam Siswa

Disdik Akan Tentukan Sikap Usai Kroscek ke SMPN 15 Pekanbaru

Pekanbaru (Bingkai Riau) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru akan melakukan kroscek terkait polemik baju seragam siswa di SMPN 15 Pekanbaru. Jika terbukti bermasalah, Disdik pastinya akan mengambil sikap.
 
"Kita sudah terima laporan dari pihak sekolah, termasuk komitenya. Kita akan turunkan tim ke sekolah dalam pekan ini," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Nurfaisal, Senin (24/07/2017).
 
Berdasarkan laporan pihak sekolah, menurut Nurfaisal baju seragam siswa kelas VIII yang belum selesai hingga memasuki tahun ajaran baru 2017-2018 ini, jumlahnya hanya beberapa orang saja.
 
"Memang persoalan baju seragam ini sudah terlalu lama. Kita sudah minta laporan tertulis dari pihak sekolah, berapa siswa yang belum dapat baju seragam, berapa yang sudah, nanti akan jelas semuanya," katanya. 
 
Selain itu, lanjut Nurfaisal, Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru M Noer MBS juga telah meminta pihak Inspektorat turun ke sekolah dalam rangka menyelesaikan masalah tersebut.
 
"Intinya, kita pada pertemuan dengan pihak SMPN 15 Pekanbaru tadi, hanya mendengarkan penjelasan mereka (pihak sekolah). Kita juga akan laporkan hal ini ke pak kadis," jelasnya.
 
Salah Teknis
 
Kepala SMPN 15 Pekanbaru, Inong Roni, menjelaskan bahwa siswa yang belum mendapatkan baju seragam sekolah hanya beberapa orang saja. Menurutnya, pihak sekolah juga akan menyelesaikan baju seragam siswa ini pada pertengahan Agustus 2017 mendatang.
 
"Jadi kemarin itu bukan demo, tapi kita undang orang tua siswa. Kemudian siswa yang belum dapat baju seragam, tapi sudah membayar lunas, itu tidak banyak, hanya satu atau dua orang, jadi ini kesalahan teknis saja," paparnya.
 
Inong mengaku sudah melakukan pertemuan dengan orang tua siswa yang juga dihadiri pihak Komite Sekolah. Dari hasil pertemuan itu, disepakati bahwa pihak sekolah akan bertanggung jawab menyediakan baju seragam siswa yang hingga tahun ini belum mendapatkannya.
 
"Kami merasa telah dibohongi tukang penjahit baju ini, karena sampai sekarang baju siswa tak juga selesai. Awalnya kami kira ada itikad baik dari dia (penjahit baju) untuk menyelesaikan baju siswa ini, makanya masalah ini tidak kami bawa ke ranah hukum. Tapi kenyataannya, sampai hari ini beberapa baju siswa tak selesai juga," kata Inong.***
 
Penulis: Zukri