ilustrasi. net

APBD Kampar Sakit Sudah Menahun, Hanya 2 Pilihan Memangkas TPP Pegawai Atau Merumahkan Tenaga Honor

KAMPAR (Bingkai Riau) - Tingginya belanja pegawai pada APBD Kabupaten Kampar tahun 2017 sebesar 70 % atau 1,4 Triliun dari total APBD 2,1 Triliun. Kondisi ini membuat Bupati Kampar terpilih menjadi beban berat dan apalagi Bupati terpilih dengan motonya membangun jembatan dan jalan  didaerah Kabupaten Kampar. Untuk membangun jembatan dan jalan menghabiskan anggaran yang cukup besar.

Dilain sisi APBD Kampar untuk tahun 2017 ini, 70 % APBD Kampar sudah habis untuk belanja pegawai dan tersisa lagi sebesar 30 % atau 700 Milyar. Dana 700 Milyar tersebut bukan seluruhnya bisa digunakan untuk pembangunan dan juga termasuk disana untuk kegiatan Dinas, Badan dan Kantor.

Salah seorang penjabat Kampar yang enggan disebut namanya kepada Bingkai Riau di Bangkinang, Kamis (16/3) mengatakan, “Memang kita akui kondisi APBD Kampar beberapa tahun belakang ini,  dan termasuk tahun 2017 dalam  kondisi tidak sehat.  Belanja pegawai sebesar 70 persen dari ABPD Kampar sudah sangat sakit,” katanya.

Seharusnya belanja pegawai suatu daerah dibawah 50 % dari total ABPD, sedangkan di Kabupaten Kampar untuk tahun 2017 belanja pegawai 70 % dan angka ini cukup besar sekali porsi untuk belanja pegawai dibanding untuk biaya pembangunan.  Kondisi tersebut bukan kerja ringan bagi Bupati Kampar terpilih untuk menyehatkan APBD Kampar dan perlu keberanian mengambil kebijakan.

Hanya ada dua solusi untuk menyehatkan APBD Kampar, pertama memangkas TPP pegawai dan pilihan terakir yakni merumahkan tenaga honor. Kedua item inilah membuat belanja pegawai membengka setiap tahun. Kedua pilihan tersebut tergantung kepada Bupati Kampar terpilih, terangnya.

Ditempat yang terpisah Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar, Hendry Dunan ketika berbincang dengan wartawan disalah kantin dekat komplek kantor Bupati Kampar mengatakan, “Memang kita akui belanja pegawai pada APBD Kampar sebesar 70 % dan sisanya 30 % untuk kegiatan pembangunan. Kondisi ini kerja berat bagi Bupati Terpilih,” katanya.

Ketika disinggung mengenai APBD Kampar dalam kondisi sakit dan bagai mana cara untuk menyehatkan kembali APBD Kampar dan Hendry Dunan mengatakan, hanya dua pilihan, pertama memangkas TPP dan terakir merumahkan tenaga honor. Kedua pilihan ini sangat berat diambil oleh Bupati terpilih dan wajib diambil salah satu pilihan untuk menyehatkan APBD Kampar.

Kalau saya lebih memilih memangkas TPP Pegawai untuk menormalkan kembali APBD Kampar. Kalau merumahkan tenaga honor yang ada diseluruh Kabupaten Kampar akan bertambah angka miskin di Kabupaten Kampar dan termasuk angka pengangguran juga bertambah. Begitu juga rasa kemanusian juga tidak baik kalau merumahkan seluruh tenaga honor, kata Hendry Dunan. (yl)