Ilustrasi

Warga Tuding Kades Domo Selewengkan Ratusan Juta Dana Bumdes dan Sisa Beli Ambulan

Pekanbaru - Ratusan juta dana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan sisa beli mobil ambulan diduga dikorupsi kepala desa. Aparat penegak hukum diharap lakukan audit investigasi.
 
"Dana Bumdes berkisar tiga ratus jutaan, hingga kini tidak ada pertanggungjawaban dari kepala desa dan pengelola Bumdes Domo," ujar warga Desa Domo, Kampar Kiri, Kampar, Riau, kepada bingkairiau di Pekanbaru, pekan lalu.
 
Menurutnya, dana Bumdes diketahui dianggarkan sejak 2018 hingga 2021 lalu. Namun demikian, dia menilai tidak ada usaha yang dikelola Bumdes yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Domo.
 
"Ini kan aneh, Bumdes seharusnya bermanfaat untuk masyarakat, entah itu simpan pinjam atau usaha lain, tapi di desa kami ini tidak berjalan," katanya.
 
Selain itu, warga lain juga menuding Kepala Desa Domo mengelapkan anggaran sisa pembelian mobil ambulan desa. Sisa anggaran pembelian ambulan desa itu diketahuinya berkisar Rp130 juta.
 
"Kita mendukung pembelian ambulan ini, program tersebut sangat bagus. Tapi itu kan anggaran desa yang digunakan, ya harus transparan lah," katanya.
 
Dengan kondisi saat ini, dia menyebutkan banyak warga yang resah dengan kepemimpinan Kepala Desa Domo saat ini. Oleh sebab itu, menurutnya warga berharap agar penggunaan dana desa diperiksa pihak berwenang.
 
"Biar jelas dan keresahan warga juga hilang, sebab warga banyak menuding anggaran desa digunakan untuk beli tanah dan hewan ternak pribadi oleh kades mereka," katanya.
 
Ketua LSM Lembaga Demokrat Sejati (LDS) Pekanbaru, Rudy, saat dimintai komentarnya mengharapkan aparat penegak hukum lakukan audit investigasi agar pesoalan ini terang secara hukum.
 
"Audit internal bisa dilakukan Pemda Kampar jika ada laporan, audit investigasi juga bisa dilakukan aparat hukum," katanya.
 
Rudy mengaku pihaknya bersedia mendampingi warga melaporkan indikasi penyelewengan penggunaan dana desa ini ke pihak berwenang. "Jika indikasinya kuat disertai data, kita dampingi buat laporan agar dilakukan klarifikasi oleh aparat terkait biar terang di mata hukum," ujarnya.
 
Kepala Desa Domo, Firman, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak membalas upaya konfirmasi. Saat dihubungi melalui sambungan seluler juga tidak diangkat hingga berita ini dilansir.(zuk)