Peringati Hari Farmasi Sedunia, IKASTIFAR Riau Gelar Penyuluhan Bagi Siswa SMAN 4 Pekanbaru

Pekanbaru (Bingkai Riau) - Dalam rangka memperingati hari Farmasi sedunia (World Pharmacist Day) yang jatuh pada tanggal 25 September, Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (IKASTIFAR) Riau mengadakan sosialisasi mengenai penggunaan obat yang benar melalui DAGUSIBU kepada siswa SMAN 4 Pekanbaru, Selasa (25/09/2028).
 
Kepala SMAN 4 Pekanbaru, Hj Yan Khoriana MPd mengatakan, tujuan utama dari acara ini adalah untuk memberikan edukasi kepada peserta didik mengenai hal-hal dasar terkait obat, seperti apa itu sebenarnya obat dan bagaimanan cara penggunaannya.
 
"Tujuan utama sosialisasi itu adalah meningkatkan kesadaran peserta didik tentang aturan perlakuan obat yang benar. Anak kita juga lebih sadar akan keberadaan apoteker, pentingnya peran mereka (apoteker, red) dalam memberi informasi terkait dengan obat," kata Yan.
 
Yan menambahkan, dalam rangka hari  farmasi dan apoteker sedunia ini, IKASTIFAR punya agenda memberikan sosialisasi kepada peserta didik SMAN 4 Pekanbaru, karena pada usia tersebut anak-anak kan memiliki pergaulan yang lebih luas dan selalu penasaran dengan hal-hal baru. 
 
"Jadi mereka (siswa, red) bisa lebih  tau hal-hal dasar mengenai obat dan penggunaannya, serta tentang obat-obatan ilegal yang marak seperti saat ini," tambahnya.
 
Sementara Panitia dari IKASTIFAR Riau Bambang Rianto S Farm Apt menjelaskan, jika acara ini merupakan serangkaian kegiatan peringatan hari farmasi dan apoteker sedunia yang dilakukan dibeberapa sekolah. Salah satunya adalah SMAN 4 Pekanbaru. Para peserta didik terlihat sangat antusias saat mengikuti acara tersebut.
 
"iya peserta didiknya antusias sekali. Saat sosialisasi, kami jelaskan juga langkah dagusibu (dapat, guna, simpan, buang) obat. Dimana, obat harus diperoleh lewat jalur resmi yang sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah.
 
Bambang berharap setelah adanya sosialisasi ini para peserta didik dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan obat serta dapat menjadi penyambung lidah untuk menginformasikan kepada teman-teman maupun keluarganya mengenai obat.
 
"Harapan kami setelah diberikan sosialisasi ini para peserta didik lebih tahu, apa itu obat serta bagaimana penggunaannya, dan juga para peserta didik yang telah mendapatkan sosialisasi ini dapat menularkan pengetahuannya kepada peserta didik lain, maupun kepada keluarganya," harapnya. (ade)