Senin, 16 Mei 2022 - 12:29:21 WIB
Dimalam hening terdengar suara insan yang mungkin sedang meluapkan isi hatinya kepada teman semeja sambil saling mengotak-atik smartphone. Dikala itu pula terbesit dipikiranku pada apa yang menjadi bahan pikir oleh otak yang sudah pukul 00.41 WIB yang belum istirahat.
Sesekali suara sepeda motor terngiang ditelinga sempat juga memecah konsentrasi pikiran yang sedang dilanda cemas bercampur yakin tak bertepi. Pikirku juga sesekali dibuyarkan oleh suara mobil yang lalu berdesau kencang.
Menit demi menit terus berlalu dan akupun tak sanggup untuk memvonis keyakinanku usai, sebab aku selalu berpikir bahwa Allah Azawajalla yang maha pemberi jalan kepada hamba yang selalu optimis dalam hidupnya.
Kadangkala memang ada rasa takut akan keyakinan itu usai, namun aku selalu dikuatkan oleh lingkungan dan kenyataan yang selalu memberi tanda bahwa keyakinanku belum usai.
Pertanyaanku selama ini hanya satu, apakah keyakinanku sesuai dengan tanda-tanda yang digambarkan oleh lingkunganku?
Saat lingkungan sedikit menakuti hati dengan apa yang ada di hadapanku, namun pikiranku selalu menjawab dan tubuhku selalu merasakan dominasi keyakinan yang kuat akan kebaikan baik saat ini maupun yang akan datang.
Memang, dalam kehidupan rasa keyakinan yang kuat selalu kupupuk agar ia menjadi rel untuk ditempuh hingga tujuan hidup bisa tercapai.
Oleh: Ade Rinaldi