Bangkinang (Bingkai Riau). Katanya defisit anggaran dan kantor 8 lantai dipaksakan untuk dibangun. Selama ini didengung - dengungkan kebawah kita defisit dan kita defisit yang inilah menjadi persoalan.
Hal tersebut dikatakan dengan tegas oleh Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri kepada Bingkairiau.com digedung DPRD Kampar, Senin (5/11). Diterangkan lebih lanjut olehnya,"Jangankan 8 lantai 10 lantai kita bangun kalau ada duit dan sekarang ini kita defisit anggaran. Begitu juga dengan masyarakat dan masyarakat tahunya Kampar defisit anggaran". serunya.
Seharusnya yang dibangun kata Ahmad Fikri jalan dan jembatan - jembatan kecil yang ada diperdesaan."Seharusnya yang dibangun tersebut yang menyentuh masyarakat kecil, seperti pembangunan jalan, jembatan dan bangunan sekolah," terang ketua Partai Golkar Kampar ini.
Daerah yang selama ini tidak tersentuh jalan harus dibuat jalan, agar masyarakat tidak tertinggal dengan daerah lain. Jembatan selama ini tidak ada dan masyarakat tidak bisa melewati jalan darat dan harus dibuat jembatan, hal - hal seperti inilah yang harus menjadi prioritas pembangun dan bukan kantor 8 lantai.
Begitu juga dengan bangunan sekolah, masyarakat hanya ingin ada ruangan atau lokal tempat belajar. Masyarakat diperdesaan tidak meminta bagunan mewah yang penting ada ruangan tempat belajar, ada meja dan kursi.
Hal - hal seperti inilah adalah urusan wajib yang menjadi prioritas untuk dibangun. Apakah kebutuhan masyarakat tersebut sudah terpenuhi dan kalau belum terpenuhi kebutuhan masyarakat,jangan dipaksakan membangun kantor 8 lantai karena kantor 8 lantai bukan urusan wajib, tegas Ahmad Fikri. (yal)