Rabu, 01 November 2017 - 17:51:13 WIB
PEKANBARU (Bingkai Riau) - Kelangkaan Liquid Petrolium Gas (LPG) ukuran 3 kilogram (kg) disetiap kabupaten/kota di Provinsi Riau, akibat dipangkasnya subsidi LPG 3 kg sebanyak 13 persen dalam APBN-P 2017. Hal ini membuat Pertamina akan menjaga sisa kuota hingga akhir tahun.
Dipangkasnya subsidi LPG 3 kg, juga disebabkan pelemahan kurs rupiah dan naiknya harga minyak mentah dunia. Hal ini disampaikan Unit Manager Communication and CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I (MOR I), Rudi Ariffianto menjawab pertanyaan GoRiau.com terkait terjadinya kelangkaan LPG 3 kg di Riau dan sejumlah daerah di Indonesia.
"Sebenarnya, akar masalah ada di APBN-P 2017, dimana kuota untuk subsidi LPG 3 kg dipangkas 13 persen akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan naiknya harga minyak mentah dunia," ujarnya, Rabu (1/11/2017).
Dia menyebutkan, sebenarnya subsidi LPG 3 kg yang ditetapkan pemerintah secara nasional angkanya Rp40 triliun disubsidi APBN. Dari Rp40 triliun ini dikonversikan ke jumlah tabung dengan satuannya metric ton.
"Karena kurs rupiah yang melemah dan harga minyak mentah yang mulai merangkak naik, sehingga konversi subsidi yang Rp40 T tersebut hanya bisa mencukupi LPG sebesar 6,2 juta metric ton secara nasional. Padahal di awal tahun 2017 ini, kuotanya ditetapkan 7 juta metric ton. Artinya, ada 800 metric ton yang terpangkas di sini," ungkapnya.
Pertamina, lanjutnya, hingga Juni 2017 kemarin telah menyalurkan 3,4 juta metric ton. Sebenarnya kalau kuotanya tetap 7 juta metric ton, harusnya sampai akhir tahun cukup. Sekarang tiba-tiba setelah dikonversi dengan harga terbaru mengikuti kurs dan harga minyak mentah, menjadi 6,2 juta metric ton. Artinya ada kuota yang harus dijaga selama tiga bulan ke depan.
"Apalagi untuk Provinsi Riau sisanya tinggal 32,6 ribu metric ton, padahal rata-rata bulanan sekitar 11 ribuan metric ton. Artinya ini yang akan kita jaga terus sampai akhir tahun, sehingga pada perayaan Natal dan Tahun Baru tidak terjadi kekurangan," bebernya.
Ia mengakui terjadinya kelangkaan LPG 3 kg, akibat adanya pemangkasan kuota subsidi LPG 3 kg sekitar 13 persen di APBN, dimungkinkan beberapa lokasi akan terjadi kelangkaan.
"Mungkin beberapa lokasi, akan terjadi kelangkaan LPG 3 kg, karena ada pemangkasan sekitar 13 persen di APBN. Sebenarnya kuota yang ada saat ini cukup bila penyalurannya tepat sasaran. Namun masalahnya, kita tidak bisa melarang masyarakat yang mampu untuk membeli LPG 3 kg, karena regulasinya yang belum tegas dari pemerintah," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan tersebut, lanjut Rudi, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemda, Disperindag, Bidang Ekonomi dan aparat untuk melakukan pengawasan ditingkat pangkalan.
"Pertamina bertanggungjawab melakukan pengawasan ditingkat agen. Sedangkan ditingkat pangkalan ini, kami membutuhkan bantuan dari seluruh pihak. Karena kuota kita terpangkas 13 persen dan kita diminta menjaga sisa kuota yang ada cukup hingga akhir tahun," jelasnya. (brc)
Sumber: GoRiau