Sebagian Tenaga Honor Kampar Resah Nasib Mereka di Tangan Kadis

KAMPAR (Bingkai Riau) - Rencana Pemerintah Kabupaten Kampar akan merumahkan sebagian tenaga honor atau Tenaga Harian Lepas (THL) untuk tahun 2018 mendatang membuat sebagian THL di Kampar Resah dan gelisah, hal tersebut hal yang wajar karena menyangkut masalah perut untuk menyambung hidup keluarga.

Salah seorang  THL di salah satu Dinas yang enggan disebut namanya kepada Bingkairiau.com, Jum’at (18/8) siang mengatakan, “Nasib kami sekarang di tangan Kepala Dinas dan informasi yang kami dapatkan hanya sebagian THL yang dipakai untuk bekerja tahun 2018 dan sisanya terpaksa tidak bekerja,” ungkapnya.

Sekarang ini kami dalam kondisi resah dan gelisah terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk merumahkan sebagian THL tersebut. Mau tidak mau kita sebagai THL dengan terpaksa menerima kebijakan tersebut, apalagi dilakukan seleksi kembali para THL dan Kadis penentu lulus atau tidak lulusnya para THL dan hal tersebut sangat rawan.

Ketika ditanya seadainya tidak lulus dan secara terpaksa dirumahkan dan bagai mana nasib anda dan ia mengatakan, “Kita terpaksa menganggur dan apalagi untuk mencari lapangan pekerjaan sekarang susah, perusahaan saja sekarang sudah banyak PHK karyawan nya. Kita berharap rencana Pemkab Kampar untuk merumahkan sebagian THL tidak terealisasi,” harap ibu muda ini.

Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh THL yang lain yang juga tidak mau disebut namanya mengatakan, “Rencana Pemkab Kampar untuk merumahkan sebagian THL membuat kami tidak nyaman dalam bekerja sekarang ini. Bagi kami yang telah mengabdi lebih kurang 10 tahun akan dites ulang kembali dengan THL yang baru mengabdi, hal tersebut sudah jelas tidak adil,” serunya.

Pengabdian kami selama ini tidak dihargai oleh Pemkab Kampar, dilain sisi katanya ujung tombak para pekerja di Dinas adalah  para THL. Kami berharap rencana Pemkab Kampar untuk merumahkan THL ditinjau ulang kembali. Apalagi para THL pada umum nya telah berkeluarga, kalau sebagian THL dirumahkan akan bertambah angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Kampar, terang Bapak setengah baya  dengan singkat. (yl)