• Follow Us On : 

Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1438H: Bupati Meranti Pimpin Rakor Ketersedian Bahan Pokok dan BBM

Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1438H: Bupati Meranti Pimpin Rakor Ketersedian Bahan Pokok dan BBM Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si saat melakukan kunjungan ke Pelindo I jalan Pelabuhan Selatpanjang beberapa waktu lalu
Selasa, 18 April 2017 - 21:28:16 WIB

SELATPANJANG (Bingkai Riau) - Antisipasi ketersediaan bahan pokok dan BBM menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di Kebupaten Kepulauan Meranti, Pemerintan Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Meranti mengggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si. Rapat ini melibatkan seluruh Dinas terkait, para Distributor kebutuhan pokok, serta instansi vertikal lainnya, bertempat diruang rapat kantor Bupati, Selasa (18/4/17).

Turut hadir Asisten II Sekdakab. Meranti Ir. H. Anwar Zainal, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan H. Herman, Wakapolres Meranti Kompol DR Wawan, Kasi Intel Kajari Meranti Ade Maulana, Perwakilan Karantina, KPPBC Bea Cukai Sepatpanjang, Kadisperhubungan Meranti Drs. Hendra Putra, Agen Distributor Sembako, Pengusaha SPBU dan APMS BBM, para Camat, serta tokoh masyarakat.

Seperti dijelaskan Bupati Meranti, lonjakan harga dan ketersediaan bahan pokok dipasaran jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1438 Hijriah, harus diantisipasi sejak dini agar tidak memberatkan masyarakat dan terjadinya Inflasi. Untuk itu Pemda perlu melakukan pemetaan kekuatan stock kebutuhan pokok masyarakat khususnya yang sangat dibutuhkan masyarakat pada moment hari besar keagamaan itu. Seperti Gula Pasir, Tepung Terigu, Minyak Goreng, Kacang Tanah, dan minuman kaleng yang banyak dikonsumsi masyarakat saat lebaran.

"Kita harus memastikan berapa stock bahan pokok yang ada dan berapa kebutuhan sehingga kekuranganya dapat diupayakan," jelas Bupati. Selain komoditi diatas, Pemda juga memastikan ketersediaan beras, bawang merah, daging dan lainnya.

Sementara menyangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti diakui Kadisperindag H. Herman sudah mulai stabil seiring dengan telah dioperasikannya 2 SPBU yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol dan Jalan Alahair yang memberikan dampak positif bagi ketersediaan stock BBM.

Untuk saat ini seperti diterangkan salah seorang perwakilan distributor, Andos, ketersediaan bahan pokok seperti Gula Pasir, Minyak Makan, Tepung Terigu maupun harganya masih stabil, namun menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri permintaan terhadap Gula Pasir, Tepung Terigu, Minyak Goreng akan mengalami peningkatan 100 persen. Dan biasanya tingginya permintaan menyebabkan stock sembako dipasaran menipis yang berdampak pada semakin mahalnya harga kebutuhan pokok. Apalagi ketika Sembako itu harus dipasok dari daerah Jawa. Dicontohkannya untuk gula jika dipasok dari negara tetangga Malaysia harga perkilo berkisar 8000 rupiah, tapi jika didatangkan dari Jawa maka akan melonjak menjadi 15000 rupiah.

Namun yang menjadi masalah masuknya barang dari negara tetangga ke Selatpanjang tidak bisa sembarangan karena ada peraturan yang mengatur. Hal itu dijelaskan oleh pihak Bea Cukai Selatpanjang Widyo. "Hingga saat ini belum ada regulasi yang mengizinkan pemenuhan kebutuhan pokok langsung dari Negara tetangga, karena untuk pemenuhan kebutuhan pokok pemerintah mengharuskan dicukupi dari dalam negeri," jelasnya sebagai perlindungan terhadap petani lokal.

Barang kebutuhan pokok dari luar negeri hanya bisa masuk melalui Tj. Balai Karimun dan Pelabuhan Dumai sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan, Dan barang barang kebutuhan pokok yang masuk ke Selatpanjang kebanyakan berasal dari Tj. Balai Karimun.

"Barang yang masuk antar pulau seperti dari Karimun dan Dumai tidak pernah ditangkap Bea Cukai kecuali Direct langsung dari luar negeri," ujar Widyo.

Hal itu ditanggapi oleh Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si, dikatakannya ia sangat setuju dalam pemenuhan kebutuhan pokok mendahulukan hasil produksi lokal dalam rangka proteksi petani, namun untuk beberapa jenis barang harusnya lebih selektif agar tidak memberatkan maayarakat apalagi didaerah perbatasan seperti Meranti dimana barang kebutuhan pokok yang dipasok dari luar negeri lebih murah daripada yang berasal dari Jawa.

Ia berharap kedepan di Selatpanjang dapat dibuat pelabuhan barang dalam jumlah yang terbatas, untuk itu Bupati berencana akan bertemu Kanwil Bea dan Cukai di Karimun agar proses masuknya barang dari Karimun ke Meranti tidak terjadi kucing-kucingan lagi dengan petugas.

Zaini mewakili Forum Kebangsaan dan tokoh masyarakat  dari 10 Paguyuban yang ada berharap, ada solusi dari Pemerintah Daerah dan Forkopimda terkait tersedianya bahan kebutuhan pokok dengan harga yang tidak mahal jelang Ramadhan dan Idul Fitri. 

"Harusnya ada barang yang dipasok antar pulau dan ada barang yang harus didatangkan dari negara tetangga, karena sudah menjadi kebiasaan orang di Selatpanjang masukan barang dari negara tetangga yang lebih murah harganya," ujar Zaini.

Hal senada juga dikatakan Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Mulyono, yang berharap proses masuknya barang kebutuhan masyarakat ke Selatpanjang dapat diperlonggar.

Mendengar masukan tokoh masyarakat, tersebut pihak Bea Cukai berjanji akan memberikan solusi terbaik, begitu juga dari Karantina, Polres Meranti dan Kejari Meranti. Yang mengetahui benar dan nyata dirasakan jika barang-barang kebutuhan pokok dipasok dari Jawa harganya jauh lebih mahal dan sangat mmberatkan maayarakat di Meranti yang sebagian besar masih miskin.

"Jika masalah ekonomi terjadi, tentu ujung-ujungnya akan terjadi gangguan keamanan, kami dari Polres berharap kelangkaan bahan pokok tidak terjadi agar kestabilan harga terjamin," ujar Wakapolres Meranti Kompol Wawan yang juga didukung Danramil Selatpanjang Mayor. B. Tambunan.

Terkait masukan dari Camat Tebing Tinggi Rizki Hidayat  dan Camat Tebing Tinggi Barat Helfandi, yang menyarankan dilakukannya operasi pasar dan pengawasan dilapangan agar tidak terjadi lonjakan harga. 

Kadisperindag Meranti H. Herman, mengaku pihaknya telah membentuk dan akan mengupayakan dalam operasi pasar menjamin beras yang diberikan adalah beras premium sesuai yang diperintahkan oleh Bupati.

Menyangkut daging dijelaskan Kadis Pertanian, Jaka, diakui persediaan masih kekurangan untuk mencukupinya masih Import dari india dari Malaysia. Begitu juga harga yang belum stabil dari 100 ribu rupiah sampai 130 ribu rupiah. Kenaikan harga daging ini diakui Jaka disebabkan banyaknya daging sapi yang berasal dari Meranti untuk mencukupi kebutuhan lokal, justru dijual ke Kabupaten tetangga. Dan Bupati meminta Perindag bersama TP4D Kejari Meranti untuk menindaknya. "Kita tidak ingin sapi yang kita adakan menggunakan APBD malah dinikmati oleh Kabupaten lain," ucap Bupati.

Dalam rapat itu juga disimpulkan perlunya ada Diskresi (kebijakan diambil sesuai kebutuhan dan situasi) terkait pasokan bahan kebutuhan pokok dari luar negeri ke Meranti. Perlu dilakukan koordinasi dengan Bulog Pekanbaru terkait pemenuhan kebutuhan pokok di Meranti. "Kita harus memastikan harga terjangkau dan stock mencukupi sehingga ada jaminan yang diberikan pada masyarakat," pungkas Bupati. 

Sekedar informasi kebutuhan beberapa bahan pokok strategis pertahun di Meranti sebagai berikut :  Beras16 ribu Ton/Tahun, Gula Pasir 12 ribu Ton/Tahun, Tepung Terigu 250.158 Kg/Tahun, Minyak Goreng 2 Ton/Tahun, Kacang Tanah 45.602 Kg/Tahun.

Stock yang tersedia saat ini jenis komoditas beras jumlah stock sebanyak 840 Ton, Gula Pasir 258 Ton, Tepung Terigu 50.29 Ton, Minyak Goreng 34.3 Ton. (hms/jem)

Akses www.bingkairiau.com Via Mobile m.bingkairiau.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
BERGABUNG DI SINI
KABAR POPULER