KAMPAR (Bingkai Riau) - Sungguh sangat menyedihkan kondisi APBD Kampar tahun 2017, dari 2,1 Triliun APBD Kampar Tahun 2017 sebesar 70 persen atau 1,4 Triliun ludes untuk belanja pegawai. Kondisi tersebut sudah sangat meyakitkan bagi masyarakat kecil, karena anggaran APBD Kampar yang seharusnya pro kepada pembangunan tetapi malah sebaliknya APBD Kampar hanya untuk pegawai lebih besar.
Idealnya belanja pegawai suatu daerah dibawah 50 persen dari total APBD, sementara di Kabupaten Kampar sudah 6 tahun belanja pegawai mendekati 60 persen. Untuk tahun 2017 ini belanja pegawai malah lebih meningkat dari tahun - tahun sebelumnya yakni 70 persen.
Salah seorang warga Kampar, Eni kepada wartawan di Bangkinang, Rabu (15/3) siang dengan kecewanya mengatakan, kita sebagai warga sangat kecewa sekali melihat APBD Kampar 70 persen dihabiskan untuk belanja pegawai. Angka ini sangat mengerikan, dilain sisi kinerja pegawai sangat jauh dari harapan masyarakat dan malah banyak berkeliaran pada jam kerja dalam kota Bangkinang.
Kita berharap kepada Bupati terpilih untuk memangkas belanja pegawai, terutama TPP dan perjalanan Dinas. Besarnya TPP pegawai tidak juga menghasilkan kinerja yang baik. Selama ini kita lihat TPP pegawai di Kampar cukup besar tetapi kinerja SKPD dilingkungan Pemerintah Kampar sangat jauh dari harapan masyarakat dan termasuk pelayanan publik.
Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh Ahmad, kita sebagai masyarakat Kampar juga sangat kecewa sekali melihat APBD sebagian besar ludes untuk belanja pegawai. Angka 70 persen APBD Kampar habis untuk pegawai atau 1,4 Triliun uang rakyat habis untuk pegawai dan sisanya untuk pembangunan.
Kita sangat berharap kepada Bupati terpilih, agar APBD Kampar pro kepada pembangunan dan bukan pro kepada pegawai. Selama ini APBD Kampar tidak berpihak kepada pembangunan karena belanja pegawai mendekati angka 60 persen dari total APBD Kampar dan sekarang malah meningkat belanja pegawai sudah menjadi 70 persen dari total APBD Kampar, terangnya. (yl)