• Follow Us On : 

Cekik dengan Jilbab Hingga Bakar Ema, Ini Kronologi Pembunuhan Sadis di Rumbai

Cekik dengan Jilbab Hingga Bakar Ema, Ini Kronologi Pembunuhan Sadis di Rumbai Kebersamaan Ema dan pelaku SU (Kolase) (Tribunpekanbaru.com)
Jumat, 18 Agustus 2017 - 17:56:20 WIB
PEKANBARU (Bingkai Riau) - Tragedi meninggalnya Ema Desrita (21) wanita yang ditemukan tewas dengan kondisi hamil dan sebagian tubuh terkabar mengejutkan masyarakat. Terungkap, pelaku pembunuhan wanita yang ditemukan tewas dengan kondisi tubuh terbakar itu adalah pacar korban.
 
Kenyataan itu terungkap dari pemeriksaan yang dilakukan polisi setelah SI berhasil ditangkap di wilayah Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Kamis (17/8/2017) dini hari tadi. Sesuai dengan laporan kepolisian Polresta Pekanbaru, SU mengakui perbuatan membunuh korban. Sebelum dibakar, nyawa Erma Desrita (21) dihabisi pelaku berinisial Si dengan cara dicekik.
 
Didesak korban yang sedang hamil enam bulan
 
Tersangka inisial SI (27) pelaku pembunuh Erma Desrita memaparkan kronologis pembunuhan dan pembakaran yang dilakukan saat Polres Kota Pekanbaru melakukan ekspose, Kamis siang (17/8/2017) di Lobi Mapolres Kota Pekanbaru.
Tersangka menjelaskan bagaimana akhirnya ia tega membunuh kekasihnya yang sedang hamil 6 bulan. Sebelum akhirnya dibunuh di Jalan Yos Soedarso kilometer 8, RT 01 RW 09, Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai, pelaku dan korban sempat jalan-jalan.
 
Dilokasi ini diakuinya ia sempat bermesraan, tak lama korban mempertanyakan prihal kehamilanya. "Ditanya gitu, saya udah bilang sama dia (korban), mas mau tanggungjawab dek. Pulang dulu lah kita. Tapi dia tetap nggak mau pulang. Disitu saya kalut pak. Gimana lah caranya lagi," katanya.
 
Akhirnya pria 27 tahun ini mecekik kekasihnya sendiri hingga korban tewas. Untuk menghilangkan jejak pelaku juga nekat membakar korban. 
 
Cekik Pakai Jilbab
 
Sore itu saat sebelum saya pulang kerja, dia (Emma) sudah pergi. Sesampai dirumah, dia menelpon dan memberitahukan posisinya berada. "Mas, saya sudah disimpang rumah mas, cepat mandi ya,"katanya.
 
Selepas itu, tersangka bergegas langsung mandi, dan kemudian menuju lokasi dimana korban berada. "Saya kemudian menuju tempat dimana dia (korban) berada, di simpang kurnia,"katanya.
 
Tersangka kemudian bersama korban pergi mengunakan sepeda motor hingga pukul 22.00 wib. Selanjutnya tersangka membawa korban ditempat sepi dan melakukan hubungan mesra layaknya suami istri. "lokasinya di jalan Yos Sudarso, tempatnya sepi,"katanya.
 
Dilokasi ini diakuinya ia sempat bermesraan, tak lama korban mempertanyakan prihal kehamilanya. Saat tengah bermesraan, tersangka kemudian membunuh korban dengan cara mencekik. 
 
"Dia (korban) sempat bersandar dan tidur disini (dada). Kemudian saya tanya, kemana lagi kita dek?, ini uang tidak ada, uang tinggal 28 lagi,"katanya mengulang perkataannya kepada korban. Pulang saja lagi kita ya. Gak, adek gak mau pulang mas,"ujar tersangka.
 
Tersangka terus mengaku terus membujuk korban untuk pulang, namun tersangka terus menolak dan dan tetap tidur sambil meminta pertanggung jawaban tersangka. Berikutnya tersangka mengaku kilaf dan kemudian membunuh korban dengan mencekik lehernya. Saya tarik jilbabnya kebelakang (leher) dan menariknya. Dia berontak dan kemudian saya rabahkan. Berikutnya saya cekik dia,"katanya.
 
Tersangka sempat melawan dan berupaya melepas cekikan tersangka. "Tangannya main, kemudian kaki saya menahan kedua tangannya hingga korban lemas,"katannya.
 
Untuk memastikan apakah korban sudah tidak bernyawa, tersangka kemudian memegang lengan korban untuk merasakan denyut nadinya. "saya pegang pergelangan tangan, dan leher serta denyut jantungnya,"katanya.
 
Setelah korban tewas, tersangka kemudian mengambil kain korban dan menutupi diatas tubuh korban dan menggunakan fiber. Tersangka mengaku dirinya membakar tubuh korban dengan maksud untuk menghilangkan jejak.
 
Minta Maaf
 
Rasa penyesalan tampak tergambar dari raut SI, pelaku pembunuh Erma Desrita (21) saat pihak Polres Kota Pekanbaru melakukan ekspose, Kamis siang (17/8/2017) di Lobi Mapolres Kota Pekanbaru.
 
Saat ditanya awak media, SI juga menyampaikan rasa penyesalanya yang telah membunuh Erma Desrita dengan cara dicekik lalu dibakar. Erma tak lain adalah pacar pelaku yang sedang hamil 6 bulan.
 
"Adi minta maaf pak, Adi salah. Adi sekeluarga minta maaf sama keluarga Erma," jelas pelaku.
 
Diakui pelaku, dirinya khilaf dan menyesal telah melakukan hal tersebut. 
 
Sumber: Tribun Pekanbaru.com
Akses www.bingkairiau.com Via Mobile m.bingkairiau.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
BERGABUNG DI SINI
KABAR POPULER