Opini oleh: Pemimpin Redaksi, Zukri Subayang

Dana Pelesiran Dewan Riau 2019 Rp16 Miliar, Apa Hasilnya?

WAJAH baru sudah mengisi kursi DPRD Provinsi Riau 2019-2024. Nyaris 50 persen, legislator Riau di isi politisi baru. Rakyat Riau yang telah menghantarkan, kini juga menaruh harapan baru.
 
Pada Jumat (6/9/2019), anggota DPRD Riau periode 2019-2024 dilantik. Ribuan masyarakat Riau turut datang menyaksikan wakilnya. Akibat kapasitas gedung pelantikan terbatas, banyak para tamu undangan berada di luar.
 
Acara serimonial pelantikan berjalan dengan lancar. Pengambilan sumpah jabatan juga telah dilakukan. Meski, aksi beberapa orang mahasiswa yang membentangkan spanduk sedikit mengalihkan perhatian. Insiden itu pun berlalu hanyut tenggelam oleh gegap gempita acara.
 
Anggota DPRD Riau periode 2019-2024 berjumlah 65 orang. Dari jumlah tersebut, 33 orang tercatat sebagai legislator pendatang baru di DPRD Riau. Masih segar. Meski partai politik tak ada beda dengan periode sebelumnya. Bahkan ada juga yang pernah duduk sebagai dewan kabupaten/kota.
 
Periode kali ini, kursi di DPRD Riau direbut oleh PDI Perjuangan 10 kursi, Demokrat 9 kursi, Gerindra 8 kursi, PKS 7 kursi, PAN 7 kursi, PKB 6 kursi, PPP 4 kursi, Nasdem 2 kursi, dan Hanura 1 kursi. Ingat, wakil rakyat kita hanya berganti orangnya, bukan partainya.
 
Berdasarkan laporan keuangan Pemerintah Provinsi Riau, anggota DPRD Riau telah menghabiskan anggaran sebesar Rp49,1 miliar untuk pelesiran ke Luar Negeri sepanjang 2015-2018. Amerika Serikat, Australia dan negara di Eropa, menjadi tujuan mereka.
 
Banyak kritik yang dilayangkan masyarakat Riau. Pelesiran anggota DPRD Riau ke Luar Negeri dinilai tak bermanfaat bagi kemajuan daerah. Masyarakat menilai poin-poin hasil studi banding ke Luar Negeri tak nampak wujudnya yang diaplikasikan ke dalam program di Provinsi Riau.
 
Meski pro dan kontra, hal itu tak membuat wakil rakyat Riau  mengurungkan niat. Tercatat untuk tahun 2019, dana studi banding sebesar Rp16 miliar, telah dihabiskan anggota Dewan periode 2014-2019. Tujuan tetap sama, Amerika, Australia, dan Eropa. Jika ditotal, Rp65 miliar telah dihabiskan untuk studi banding ke Luar Negeri. Angka yang tidak sedikit tentunya. Mengingat Riau katanya defisit anggaran.
 
Dengan angka Rp65 miliar yang dihabiskan dari APBD Riau, wajar saja jika masyarakat Riau mempertanyakan hasil studi banding tersebut. Rakyat berpendapat bahwa mereka turut andil membiayai pelesiran wakilnya. Pajak yang dikutip dari rakyat, salah satu sumber dananya. Menuntut hasil dari studi banding itu, merupakan bentuk tanggung jawab rakyat Riau terhadap wakilnya (Anggota DPRD Riau).
 
Dengan adanya wajah baru wakil rakyat 2019-2024 di DPRD Riau, tentu akan melahirkan spirit baru pula. Tabiat baru, juga kita tunggu. Setidaknya tabiat baru itu muncul dari 33 anggota dewan yang baru. Bukan malah ingin mobil dinas baru, gedung parlemen baru, atau tujuan pelesiran baru. Rakyat tidak butuh semua itu.
 
Rakyat Riau membutuhkan lapangan kerja. Ribuan sarjana lulus setiap tahun, namun sulit mendapatkan pekerjaan. Rakyat butuh pendidikan yang murah. Rakyat butuh pemukiman yang bebas banjir. Rakyat butuh Riau yang bebas kabut asap. Pertanyaannya, apakah hasil studi banding dewan ke Luar Negeri, sudah mampu menjawab kebutuhan rakyat selama ini?
 
Justru rakyat curiga agenda studi banding dijadikan sebagai proyek tahunan. Patut diduga studi banding hanya sebagai label. Di dalam agenda dilaporkan sedang studi banding ke Luar Negeri, faktanya malah ngumpet di rumah. Modus operandinya perjalanan dinas fiktif. Untuk membuktikannya tentu tidaklah terlalu susah. Hanya soal kemauan saja.
 
Kini, rakyat Riau telah menitipkan harapannya di kantong safari wakil rakyat periode 2019-2024. Kita telah memberikan amanah selama lima tahun ke depan sebagai perpanjangan lidah di gedung parlemen. 
 
Jika rakyat dan wakilnya saling bersinergi, maka perjalanan pemerintah akan bisa kita awasi secara bersama. Bukan kah di negara yang menganut sistem demokrasi, kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Selamat bekerja wakil rakyat yang terhormat.***