Tavip Tria Candra

SMAN 8 Pekanbaru Raih Ranking I dan III Nilai Tertinggi UN IPA SMA Se-Provinsi Riau

Pekanbaru (Bingkai Riau) - SMAN 8 Pekanbaru kembali mengukir prestasi yang membanggakan. Kali ini, dua siswa SMAN 8 meraih rangking Ujian Nasional (UN) tertinggi I dan III untuk IPA Se-Provinsi Riau.
 
Kepala SMAN 8 Pekanbaru, Tavip Tria Candra SPd menjelaskan, kedua siswa SMAN 8 Pekanbaru yang meraih prestasi ialah Muhammad Rahim Putra Verdy dengan jumlah nilai 394.00 dan Daffa Bil Nadzary dengan jumlah nilai 391.50.
 
"Kita sangat bangga dengan prestasi yang diraih kedua peserta didik tersebut. Untuk jurusan IPA nilai tertinggi ada di sekolah kita, rata-rata nilai tertinggi dan rata-rata nilai keseluruhan terbaik ada di kita," jelas Tavip.
 
Tavip mengatakan, untuk pengumuman kelulusannya akan dilakukan pada Senin (13/5/2019) yang bisa dilihat di website sekolah. Ia menghimbau kepada anak-anak tidak datang ke sekolah dan tidak melakukan euforia yang berlebihan saat pengumuman kelulusan.
 
"Sekolah melarang keras siswa mengikuti konfoi atau pawai kendaraan dan corat coret baju seragam. Siswa cukup dirumah sambil liat pengumuman di web saja," ungkapnya.
 
Menurutnya, prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi yang tinggi para guru dalam mempersiapkan para siswa dalam menghadapi UN.
 
Waka Humas SMAN 8 Pekanbaru, Amri MPd menambahkan, Muhammad Rahim Putra Verdy berhasil meraih nilai tertinggi UN 394.00, dengan rincian nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia 94.00, Bahasa Inggris 100.00, Matematika 100.00, dan Biologi 100.00. Sementara, Daffa Bil Nadzary meraih jumlah nilai UN 391.50, dengan rincian nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia 96.00, Bahasa Inggris 98.00, Matematika 97.50 dan Fisika 100.00.
 
"Kami bersyukur dan berterima kasih atas usaha keras para siswa yang mengharumkan nama sekolah. Seluruh guru di sekolah akan terus berdoa untuk kesuksesan para siswa dalam melanjutkan pendidikannya," ujar Amri.
 
Amri berpesan, kepada para siswa SMAN 8 Pekanbaru yang lulus UN, agar tetap fokus belajar dan jangan cepat berpuas diri, karena perjuangan para siswa untuk meraih masa depannya baru saja dimulai. 
 
"Siswa yang baru lulus agar tidak euforia dan tetap lah rendah hati karena perjuangan belum selesai. Perjuangan selanjutnya yaitu merebut tempat di perguruan tinggi negeri favorit," jelasnya. (ade)